PENYEBAB REMEDIAL DAN TIPS BIAR SUKSES ULANGAN
assalamualaikum...
Nah di post kali ini saya akan bagi bagi tips biar gak diremedial dan juga penyebab kenapa sih suka ada aja yang diremedial terus . Mungkin itu wajarlah karena manusia itu gak ada yang sempurna.
a. Faktor Penyebab Remedial
-
Perasaan cemas saat ujian
Keadaan ini masih banyak ditemui di
kalangan siswa – siswi sehingga menjadi pemicu utama kegagalan menjawab
soal dalam ujian. Saat soal dibagikan,perasaan tenganpun muncul dan
detak jantung berdetak semakin kencang, rasa percaya diri menjadi hilang
seketika,segala konsep materi dan rumus yang sudah dipelajari menjadi
buyar sesaat,padahal jauh – jauh sebelum hari H sudah mempersiapkan diri
dengan belajar yang maksimal. ketika selesai ujian perasaan dalam diri
akan timbul rasa kesal, sedih dan marah pada diri sendiri bahkan sampai
mengelurakan perkataan “sia – sia banget belajar keras toh juga ga bisa
jawab soal saat ujian”. Hal inilah yang mematahkan semangat belajar
siswa dan menganggap belajar itu tidak begitu penting bagi dirinya. Saat
guru di tempat bimbingan belajar bertanya” gimana tadi ujiannya ?bisa
nggak? Dan sang siswapun segera menjawab”sebenarnya bisa sih kak,,, tapi
saat ujian otakku
tiba – tiba ngeblank, kadang rumusnya ingat tapi tidak tau cara penggunaaanya dan jadi ngerjain soalnya ngasal aja ”.
-
Belajar sistem SKS
Salah satu jalur singkat yang sering
dilakukan siswa yang sering gagal dalam ujian adalah dengan belajar
sistem kebut semalaman (sks). Semua bab dalam satu mata pelajaran
dipelajari dalam satu hari, jika dilihat dari sudut pandang sistem kerja
otak kita secara umum otak hanya mampu meyerap informasi kurang lebih 2
jam – 3 jam. Jika sistem kerja otak dipaksa berfikir maka kemungkinan
besar informasi yang tersimpan di otak akan mudah hilang begitu saja.
-
Belajar hanya menghafal rumus dan kunci jawaban soal
Kategori soal – soal ujian sekolah untuk
IPA soalnya ada dua jenis, yaitu: soal teori dan soal hitungan. Dalam
soal hitungan ada konsep dasar yang menjadi pondasi penyelesaian soal.
Masih ada beberapa siswa mengabaikan konsep dan strategi mengerjakan
soal yang baik dan benar, karena terabaikan terjadilah penyimpangan
dalam gaya belajar yaitu :hanya mengandalkan rumus hafalan sehingga
ketika mengerjakan soal saat ujian terkadang tidak tepat dengan jawaban
yang diharapkan. Bahkan tindakan lebih koyol lagi masih ada siswa yang
nekat hanya menghafal kunci jawaban, padahal belum tentu pertanyaannya
sama dengan soal ujian.
-
Pura – pura bisa
Melakukan kebohongan hanya untuk
menutupi diri sebenarnya belum mengerti saat dijelaskan baik di sekolah
ataupun saat di tempat les. Jika ketahuan terhadap sekitarnya akan
timbul perasaan malu dan jengkel. Saat di sekolah jika tidak mengerti
apa yang dijelaskan gurunya yang dilakukan hanya diam, atau coret –
coret buku. Saat di tempat les terutama siswa yang emosionalnya tidak
stabil bisanya hanya marah – marah dan menyalahkan gurunya dan berkata”
kakak nagajarnya gak jelas”. Buat guru yang sabar mungkin hanya mengelus
dada dan bersabar menunggu amarah si anak sampai reda, tetapi terkadang
ada juga ditemui guru yang tidak terima atas perlakuan siswa yang marah
dan bentak – bentak gurunya, bisa saja guruya malah balik marah
sehingga terjadi perdebatan. Setelah terjadi perdebatan si anak pun akan
bad mood dan pengen cepat – cepat slesai blajarnya. Bagaimana bisa
mengerti apa yang dijelaskan gurunya suasana hatinya sedang tidak
baik.sehingga ketika saat gurunya bertanya sudah mengerti apa belum sang
siswa akan menjawab dengan mudah “ya ngerti”. Seolah – olah mengerti
padahal tidak.
- Faktor guru sekolah yang tidak menyenangkan
- Saat saya melakukan observasi dengan cara wawancara terhadap beberapa siswa, ternyata masih banyak ditemukan guru yang tidak produktif. Kenapa saya katakan seperti ini, berikut ini ada beberapa permasalahan yang ditemui:
- Tidak memberi respon yang baik terhadap siswa,Ketika gurunya ditanya tentang penyelesaian soal gurunya malah marah – marah, yang sewajarnya harus menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan benar.
- Ada guru yang sudah di angkat jadi kepala sekolah di tempat lain, sehingga mengabaikan proses kbm yang bisa berlangsung 1 semester, bagaimana siswanya bisa belajar.
- Masih ada ditemui guru yang mengkatrol nilai siswa, artinya memberi nilai rapor siswa bukan berdasarkan atas hasil ujian sisiwa, tetapi memberi nilai secara Cuma – Cuma. Dari permasalahan di atas memberi alasan yang kuat buat mengapa motivasi belajar siswa – siswi sangat minim.
-
Mengikuti ekstrakurikuler yang melebihi batas
Mengikuti banyak kegiatan sekolah akan
menyita waktu belajar sisiwa. Siswa akan merasa kewalahan dalam
manajemen waktu untuk belajar yang efektif. Rutinitas keseharian siswa
akan mengesampingkan kegiatan belajar baik di rumah maupun di tempat
les. Untuk siswa yang kegiatan belajar di tempat les hanya akan
mengerjakan PR atau datang saat ulangan saja. Saat tiba di rumah akan
lebih sibuk menggunakan gadset. Dengan kondisi seperti ini kebutuhan
belajar siswa tidak tercapai dengan baik. Rutinitas yang tidak produktif
ini menjadi sebuah kebiasaan dan akan menjadi karakter diri siswa
tersebut yang lebih mengandalkan orang lain saat menyelesaikan tugas –
tugas sekolah.
-
Mengandalkan contekan
Secara umum yang masih sering dilakukan
siswa dalam hal mencontek ada dua cara,yang pertama membuat contekan
sendiri atau bertanya kepada siswa yang lebih pintar. Dalam membuat
contekan sendiri siswa akan melakukan segala cara yang penting tidak
ketahuan guru pengawas. Berikut ini kesalahan – kesalahan yang biasa
dilakukan, yaitu :
- menulis rumus di belakang dasinya,
- menulis contekan di tissue, seolah – olah keadaanya lagi flu padahal sehat – sehat aja.
- membuat bolongan pada meja, sehingga bisa melihat buku catatan
- menempelkan contekan pada salah satu sisi penggaris besi
- mengharapkan jawaban dari teman yang lebih pintar.
- Dan yang lebih extrim lagi untuk siswa wanita bisa menuliskan contekan di bagian pahanya.
Tindakan seperti ini sudah merupakan hal yang lumrah, bahkan bisa dibilang sudah menjadi budaya.
-
Kurangnya perhatian orang tua
Lingkungan keluarga akan sangat
mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Karakternya akan terbentuk dan
terlihat dari tingkah laku dan kesehariannya di rumah. Dari hal ini akan
terlihat apakah manajemen waktu belajarnya terkontrol atau tidak.
Perkembangan belajar siswa sepatutnya harus dalam pantauan orang tua.
Namun kenyataannya masih banyak ditemui orang tua sangat sibuk dengan
pekerjaan dan rutinitasnya, sehingga waktu luang untuk anaknya tersita.
Hal ini menjadi pemicu rendahnya semangat belajar siswa, yang merasa
dirinya tidak diperdulikan, jadi Ada beberapa anak didik yang dibekali
orang tua hanya bagian finansial, tanpa disadaari bahwa hal ini bukan
merupakan hal utama yang dibutuhkan. Kita ketahui bahwa salah satu
kebutuhan yang diharapkan anak dalam lingkungan keluarga adalah mendapat
perlakuan dan perhatian yang baik.
-
Penyalahgunaan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi dalam media
informasi semakin canggih, Seiring berkembangnya jaman , hari – makin
hari minat baca tentang ilmu pengetahuan semakin berkurang. Hal ini
terjadi karena penyalahgunaan teknologi informasi dari media. untuk
kalangan siswa lebih berminat membaca yang berbaur media sosial
disbanding peljaran sekolah. Sifat rasa ingin tahu tentang pelajaran
rendah karena sudah ketergantungan terhadap media sosial yang sedang
tren sekarang.
-
Kesulitan dalam penyelesaian soal cerita
Ketika melihat teks soalnya bentuk
cerita niat dalam pikiran siswa sudah malas mengerjakannya dan
beranggapan soalnya bakal sulit dikerjakan , permasalahan lain juga
Ketika menghadapi ujian matematika bentuk cerita kebayakan siswa akan
kewalahan mendeskripsikannya dalam bentuk persamaan matematika dan akan
memilih soal yang berbentuk hitungan.
b. Tips Mengatasi Remedial
Dari permasalahan yang telah dijabarkan
di atas tentu sangat memprihatinkan kondisi perkembangan belajar yang
tidak baik. Dari keadaan tersebut saya sebagai penulis merasa sangat
perlu suatu motivasi dan tindakan demi kebaikan pendidikan Indonesia
yang lebih baik. Beberapa hal di bawah ini yang perlu dilakukan
bagaimana cara mengatasi paermasalahan yang dialami siswa yang sering
remedial. Antara lain:
1. Perhatian dan perlakuan orang tua
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
yang paling tepat dalam perkembangan karakter anak. Peran penting orang
tua menjadi sebagian besar penentu menjadi seperti apa anak nanti,
tergantung pendidikan seperti apa yang orang tua ajarkan. Beberapa hal
di bawah ini yang perlu orang tua perhatikan dalam hal perkembangan
kepribadian anak:
2. Menanamkan budaya kejujuran
Hal ini sangatlah perlu karena ketika
segala sesuatu yang dilandaskan dengan kejujuran akan membuahkan hasil
yang baik. Misalnya ketika anaknya gagal dalam ujian, tanpa ragu akan
memberi tahu kepada kedua orang tuanya bahwa di telah gagal menegerjakan
soal ujian sekolah.
3. Meluangkan waktu khusus
Ketika orang tua sudah mengetahui hasil
ulangan anaknya ternyata hasilnya tidak sesuai standar sekolah, ada
baiknya orang tua meluangkan waktu khusus berbicara empat mata.
Menanyakan kenapa hasil ulangannya hasilnya tidak bagus. Meminta
kejujuran anak kenapa bisa terjadi sperti itu. Disinilah peranan orang
tua sangat penting, dengan memotivasi anak bahwa setiap kegagalan yang
dialami anak bukannlah hal terbuk namun menjadi suatu pelajaran bahwa
harus belajar dari suatu kesalahan itu sangat penting. Memberi dorongan
supaya lebih semangat dalam belajar dan mencari solusi apa penyebab anak
gagal dalam ujian. Jika sudah ada komunikasi yang baik Antara orang tua
dengan baik, si anak akan merasa sudah dianggap .
4. Waktu khusus belajar di rumah
Untuk seorang siswa sangat dibutuhkan
memo kegiatan apa saja yang dilakukanya dalam sehari. Harus ada susunan
kegiatannya mulai dari bangun pagi sampai sebelum tidur di malam hari.
Jadi dalam sehari harus ada waktu khusus belajar mandiri di rumah. Pada
umumnya orang tua akan menyuruh anaknya belajar pada malam hari, tetapi
kurang efektif jika ini sebuah rutinitas belajar anak selalu malam hari.
Alasannya karena kalau hanya belajar di malam hari waktunya kurang
maksimal. Informasi yang diterima otak tidak maksimal dicerna, karena
sharian otak sudah bekerja melakukan banyak kegiatan sehingga otak sudah
lelah dan kemampuan berfikir kurang konsentrasi. Ada baiknya blajar
tambahan di pagi hari misalnya jam 4 pagi. Hal ini sangat memungkinkan
otak akan mencerna informasi lebih maksimal dibanding malam hari. Jika
masih pemula belajarnya cukup 1 jam saja. Memang pada awalnya sangat
sulit, karena bangun jam 4 pagi untuk anak siswa sangat terasa berat.
5. Belajar tambahan di luar jam sekolah
Sangat di perlukan belajar tambahan
untuk anak yang sering mengalami remedial. Kebanyakan masih kurang paham
ketika mengikuti pelajaran di sekolah. Disarankan harus ikut belajar
tambahan seperti belajar di tempat les bimbingan belajar atau les privat
di rumah. Kalau menurut saya lebih baik les privat. Alasan saya
mengajukan seperti ini karena kalau belajar privat di rumah akan lebih
leluasa untuk bertanya apa saja dan lebih terbuka ketika tidak mengerti.
Akan lebih konsentrasi karena gurunya terfokus terhadap satu siswa aja
yang diajarkan. Yang pasti mencari guru privat yang bisa diandalkan
dalam mengajar.
6. Tips dalam peyelesaian soal
Dalam setiap penyelesaian soal tentu
sangat diperlukan suatu strategi yang tepat terutama dalam penyelesaian
soal materi matematika dan fisika. sangat perlu mengetahui informasi
data yang diketahui sehingga lebih mudah menggunakan rumus atau cara
mana yang lebih tepat. Beberapa tips di bawah ini untuk mempermudah
dalam penyelesaian:
- Dalam hal ini siswa dianjurkan memberi tanda pada setiap kata kunci saat membaca soal.
- harus benar benah memahami pertanyaan
- mengerjakan soal yang kira kira lebih mudah diselesaikan
- jangan lupa baca bismillah
sekian post ini saya sampaikan semoga bermanfaat bagi yang baca amiin
wassalam.
Komentar
Posting Komentar