PENYEBAB REMEDIAL DAN TIPS BIAR SUKSES ULANGAN

 assalamualaikum...

 Nah di post kali ini saya akan bagi bagi tips biar gak diremedial dan juga penyebab kenapa sih suka ada aja yang diremedial terus . Mungkin itu wajarlah karena manusia itu gak ada yang sempurna.

 a. Faktor Penyebab Remedial

  1. Perasaan cemas saat ujian

Keadaan ini masih banyak ditemui di kalangan siswa – siswi sehingga menjadi pemicu utama kegagalan menjawab soal dalam ujian. Saat soal dibagikan,perasaan tenganpun muncul dan detak jantung berdetak semakin kencang, rasa percaya diri menjadi hilang seketika,segala konsep materi dan rumus yang sudah dipelajari menjadi buyar sesaat,padahal jauh – jauh sebelum hari H sudah mempersiapkan diri dengan belajar yang maksimal. ketika selesai ujian perasaan dalam diri akan timbul rasa kesal, sedih dan marah pada diri sendiri bahkan sampai mengelurakan perkataan “sia – sia banget belajar keras toh juga ga bisa jawab soal saat ujian”. Hal inilah yang mematahkan semangat belajar siswa dan menganggap belajar itu tidak begitu penting bagi dirinya. Saat guru di tempat bimbingan belajar bertanya” gimana tadi ujiannya ?bisa nggak? Dan sang siswapun segera menjawab”sebenarnya bisa sih kak,,, tapi saat ujian otakku
tiba – tiba ngeblank, kadang rumusnya ingat tapi tidak tau cara penggunaaanya dan jadi ngerjain soalnya ngasal aja ”.
  1. Belajar sistem SKS

Salah satu jalur singkat yang sering dilakukan siswa yang sering gagal dalam ujian adalah dengan belajar sistem kebut semalaman (sks). Semua bab dalam satu mata pelajaran dipelajari dalam satu hari, jika dilihat dari sudut pandang sistem kerja otak kita secara umum otak hanya mampu meyerap informasi kurang lebih 2 jam – 3 jam. Jika sistem kerja otak dipaksa berfikir maka kemungkinan besar informasi yang tersimpan di otak akan mudah hilang begitu saja.
  1. Belajar hanya menghafal rumus dan kunci jawaban soal

Kategori soal – soal ujian sekolah untuk IPA soalnya ada dua jenis, yaitu: soal teori dan soal hitungan. Dalam soal hitungan ada konsep dasar yang menjadi pondasi penyelesaian soal. Masih ada beberapa siswa mengabaikan konsep dan strategi mengerjakan soal yang baik dan benar, karena terabaikan terjadilah penyimpangan dalam gaya belajar yaitu :hanya mengandalkan rumus hafalan sehingga ketika mengerjakan soal saat ujian terkadang tidak tepat dengan jawaban yang diharapkan. Bahkan tindakan lebih koyol lagi masih ada siswa yang nekat hanya menghafal kunci jawaban, padahal belum tentu pertanyaannya sama dengan soal ujian.
  1. Pura – pura bisa

Melakukan kebohongan hanya untuk menutupi diri sebenarnya belum mengerti saat dijelaskan baik di sekolah ataupun saat di tempat les. Jika ketahuan terhadap sekitarnya akan timbul perasaan malu dan jengkel. Saat di sekolah jika tidak mengerti apa yang dijelaskan gurunya yang dilakukan hanya diam, atau coret – coret buku. Saat di tempat les terutama siswa yang emosionalnya tidak stabil bisanya hanya marah – marah dan menyalahkan gurunya dan berkata” kakak nagajarnya gak jelas”. Buat guru yang sabar mungkin hanya mengelus dada dan bersabar menunggu amarah si anak sampai reda, tetapi terkadang ada juga ditemui guru yang tidak terima atas perlakuan siswa yang marah dan bentak – bentak gurunya, bisa saja guruya malah balik marah sehingga terjadi perdebatan. Setelah terjadi perdebatan si anak pun akan bad mood dan pengen cepat – cepat slesai blajarnya. Bagaimana bisa mengerti apa yang dijelaskan gurunya suasana hatinya sedang tidak baik.sehingga ketika saat gurunya bertanya sudah mengerti apa belum sang siswa akan menjawab dengan mudah “ya ngerti”. Seolah – olah mengerti padahal tidak.
  1. Faktor guru sekolah yang tidak menyenangkan
  • Saat saya melakukan observasi dengan cara wawancara terhadap beberapa siswa, ternyata masih banyak ditemukan guru yang tidak produktif. Kenapa saya katakan seperti ini, berikut ini ada beberapa permasalahan yang ditemui:
  • Tidak memberi respon yang baik terhadap siswa,Ketika gurunya ditanya tentang penyelesaian soal gurunya malah marah – marah, yang sewajarnya harus menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan benar.
  • Ada guru yang sudah di angkat jadi kepala sekolah di tempat lain, sehingga mengabaikan proses kbm yang bisa berlangsung 1 semester, bagaimana siswanya bisa belajar.
  •  Masih ada ditemui guru yang mengkatrol nilai siswa, artinya memberi nilai rapor siswa bukan berdasarkan atas hasil ujian sisiwa, tetapi memberi nilai secara Cuma – Cuma. Dari permasalahan di atas memberi alasan yang kuat buat mengapa motivasi belajar siswa – siswi sangat minim.
  1. Mengikuti ekstrakurikuler yang melebihi batas

Mengikuti banyak kegiatan sekolah akan menyita waktu belajar sisiwa. Siswa akan merasa kewalahan dalam manajemen waktu untuk belajar yang efektif. Rutinitas keseharian siswa akan mengesampingkan kegiatan belajar baik di rumah maupun di tempat les. Untuk siswa yang kegiatan belajar di tempat les hanya akan mengerjakan PR atau datang saat ulangan saja. Saat tiba di rumah akan lebih sibuk menggunakan gadset. Dengan kondisi seperti ini kebutuhan belajar siswa tidak tercapai dengan baik. Rutinitas yang tidak produktif ini menjadi sebuah kebiasaan dan akan menjadi karakter diri siswa tersebut yang lebih mengandalkan orang lain saat menyelesaikan tugas – tugas sekolah.
  1. Mengandalkan contekan

Secara umum yang masih sering dilakukan siswa dalam hal mencontek ada dua cara,yang pertama membuat contekan sendiri atau bertanya kepada siswa yang lebih pintar. Dalam membuat contekan sendiri siswa akan melakukan segala cara yang penting tidak ketahuan guru pengawas. Berikut ini kesalahan – kesalahan yang biasa dilakukan, yaitu :
  • menulis rumus di belakang dasinya,
  • menulis contekan di tissue, seolah – olah keadaanya lagi flu padahal sehat – sehat aja.
  • membuat bolongan pada meja, sehingga bisa melihat buku catatan
  • menempelkan contekan pada salah satu sisi penggaris besi
  • mengharapkan jawaban dari teman yang lebih pintar.
  • Dan yang lebih extrim lagi untuk siswa wanita bisa menuliskan contekan di bagian pahanya.
Tindakan seperti ini sudah merupakan hal yang lumrah, bahkan bisa dibilang sudah menjadi budaya.
  1. Kurangnya perhatian orang tua

Lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Karakternya akan terbentuk dan terlihat dari tingkah laku dan kesehariannya di rumah. Dari hal ini akan terlihat apakah manajemen waktu belajarnya terkontrol atau tidak. Perkembangan belajar siswa sepatutnya harus dalam pantauan orang tua. Namun kenyataannya masih banyak ditemui orang tua sangat sibuk dengan pekerjaan dan rutinitasnya, sehingga waktu luang untuk anaknya tersita. Hal ini menjadi pemicu rendahnya semangat belajar siswa, yang merasa dirinya tidak diperdulikan, jadi Ada beberapa anak didik yang dibekali orang tua hanya bagian finansial, tanpa disadaari bahwa hal ini bukan merupakan hal utama yang dibutuhkan. Kita ketahui bahwa salah satu kebutuhan yang diharapkan anak dalam lingkungan keluarga adalah mendapat perlakuan dan perhatian yang baik.
  1. Penyalahgunaan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi dalam media informasi semakin canggih, Seiring berkembangnya jaman , hari – makin hari minat baca tentang ilmu pengetahuan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena penyalahgunaan teknologi informasi dari media. untuk kalangan siswa lebih berminat membaca yang berbaur media sosial disbanding peljaran sekolah. Sifat rasa ingin tahu tentang pelajaran rendah karena sudah ketergantungan terhadap media sosial yang sedang tren sekarang.
  1. Kesulitan dalam penyelesaian soal cerita

Ketika melihat teks soalnya bentuk cerita niat dalam pikiran siswa sudah malas mengerjakannya dan beranggapan soalnya bakal sulit dikerjakan , permasalahan lain juga Ketika menghadapi ujian matematika bentuk cerita kebayakan siswa akan kewalahan mendeskripsikannya dalam bentuk persamaan matematika dan akan memilih soal yang berbentuk hitungan.

b. Tips Mengatasi Remedial

Dari permasalahan yang telah dijabarkan di atas tentu sangat memprihatinkan kondisi perkembangan belajar yang tidak baik. Dari keadaan tersebut saya sebagai penulis merasa sangat perlu suatu motivasi dan tindakan demi kebaikan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Beberapa hal di bawah ini yang perlu dilakukan bagaimana cara mengatasi paermasalahan yang dialami siswa yang sering remedial. Antara lain:

1. Perhatian dan perlakuan orang tua

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling tepat dalam perkembangan karakter anak. Peran penting orang tua menjadi sebagian besar penentu menjadi seperti apa anak nanti, tergantung pendidikan seperti apa yang orang tua ajarkan. Beberapa hal di bawah ini yang perlu orang tua perhatikan dalam hal perkembangan kepribadian anak:

2. Menanamkan budaya kejujuran

Hal ini sangatlah perlu karena ketika segala sesuatu yang dilandaskan dengan kejujuran akan membuahkan hasil yang baik. Misalnya ketika anaknya gagal dalam ujian, tanpa ragu akan memberi tahu kepada kedua orang tuanya bahwa di telah gagal menegerjakan soal ujian sekolah.

 3. Meluangkan waktu khusus

Ketika orang tua sudah mengetahui hasil ulangan anaknya ternyata hasilnya tidak sesuai standar sekolah, ada baiknya orang tua meluangkan waktu khusus berbicara empat mata. Menanyakan kenapa hasil ulangannya hasilnya tidak bagus. Meminta kejujuran anak kenapa bisa terjadi sperti itu. Disinilah peranan orang tua sangat penting, dengan memotivasi anak bahwa setiap kegagalan yang dialami anak bukannlah hal terbuk namun menjadi suatu pelajaran bahwa harus belajar dari suatu kesalahan itu sangat penting. Memberi dorongan supaya lebih semangat dalam belajar dan mencari solusi apa penyebab anak gagal dalam ujian. Jika sudah ada komunikasi yang baik Antara orang tua dengan baik, si anak akan merasa sudah dianggap .

 4. Waktu khusus belajar di rumah

Untuk seorang siswa sangat dibutuhkan memo kegiatan apa saja yang dilakukanya dalam sehari. Harus ada susunan kegiatannya mulai dari bangun pagi sampai sebelum tidur di malam hari. Jadi dalam sehari harus ada waktu khusus belajar mandiri di rumah. Pada umumnya orang tua akan menyuruh anaknya belajar pada malam hari, tetapi kurang efektif jika ini sebuah rutinitas belajar anak selalu malam hari. Alasannya karena kalau hanya belajar di malam hari waktunya kurang maksimal. Informasi yang diterima otak tidak maksimal dicerna, karena sharian otak sudah bekerja melakukan banyak kegiatan sehingga otak sudah lelah dan kemampuan berfikir kurang konsentrasi. Ada baiknya blajar tambahan di pagi hari misalnya jam 4 pagi. Hal ini sangat memungkinkan otak akan mencerna informasi lebih maksimal dibanding malam hari. Jika masih pemula belajarnya cukup 1 jam saja. Memang pada awalnya sangat sulit, karena bangun jam 4 pagi untuk anak siswa sangat terasa berat.

 5. Belajar tambahan di luar jam sekolah

Sangat di perlukan belajar tambahan untuk anak yang sering mengalami remedial. Kebanyakan masih kurang paham ketika mengikuti pelajaran di sekolah. Disarankan harus ikut belajar tambahan seperti belajar di tempat les bimbingan belajar atau les privat di rumah. Kalau menurut saya lebih baik les privat. Alasan saya mengajukan seperti ini karena kalau belajar privat di rumah akan lebih leluasa untuk bertanya apa saja dan lebih terbuka ketika tidak mengerti. Akan lebih konsentrasi karena gurunya terfokus terhadap satu siswa aja yang diajarkan. Yang pasti mencari guru privat yang bisa diandalkan dalam mengajar.

6. Tips dalam peyelesaian soal

Dalam setiap penyelesaian soal tentu sangat diperlukan suatu strategi yang tepat terutama dalam penyelesaian soal materi matematika dan fisika. sangat perlu mengetahui informasi data yang diketahui sehingga lebih mudah menggunakan rumus atau cara mana yang lebih tepat. Beberapa tips di bawah ini untuk mempermudah dalam penyelesaian:
  • Dalam hal ini siswa dianjurkan memberi tanda pada setiap kata kunci saat membaca soal.
  • harus benar benah memahami pertanyaan
  • mengerjakan soal yang kira kira lebih mudah diselesaikan
  • jangan lupa baca bismillah 

sekian post ini saya sampaikan semoga bermanfaat bagi yang baca amiin
wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNTILANAK

UNBK,UNBK,UNBK